Soal Pasien Hamil Ditelantarkan, Ini Jawaban Kapus Tamanjaya Sukabumi

LINGKARPENA.ID | Ayu Bunga Lestari (18) warga Kampung Cibebecek RT 01/01 Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4/2024), diduga menjadi korban penelantaran. Saat itu korban dihantarkan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Tamanjaya dengan menggunakan mobil Ambulance ke RSUD Jampangkulon.

Nisa, saudara dari Ayu yang dihubungi lingkarpena.id menuturkan, dirinya saat itu ikut mengantar ke RSUD Jampangkulon menggunakan sepeda motor. Sementara pasien menggunakan mobil Ambulance.

Abdi mah nuturkeun tipengker nyandak motor. Abdi liren heula DA hujan ageung, pami Ayu mah dina ambulan ti payun. Saya ngikutin dari belakang bawa motor. Saya sempat berhenti dulu karena hujan gede. Kalau Ayu sudah duluan di mobil Ambulance,” katanya

Baca juga:  Pohon Tumbang, Timpa Rumah Warga di Cibadak Sukabumi

Ketika sampai di depan warung, Nisa terkejut karena ambulance sudah pergi. Sementara pasien tergolek lemas di bangku warung sebrang rumah sakit.

Abdi dugi teh, mobil Ambulance tos teu Aya. Saya dampai mobil Ambulance sudah tidak ada,” tutur Nisa.

Sementara, Indra Lesmana (30), warga yang saat itu berada di lokasi menuturkan, dirinya melihat seorang tenaga kesehatan ( bidan ? ) keluar dari ambulan lalu menurunkan perempuan hamil dan seorang ibu, juga beberapa barang seperti termos, bantal, tikar dan perlengkapan lainnya.

Baca juga:  Viral Video Perkelahian di Sukabumi, 3 Orang Diamankan Polisi

“Semula saya menduga ambulance itu putar balik karena mau menjemput keluarga pasien yang lain. Namun setelah saya tunggu tidak ada. Saya khawatir takut terjadi apa apa, ahirnya saya ajak mereka masuk ke rumah sakit,” tutur Indra.

Selang beberapa menit, Nisa datang dan langsung menuju ruang pendaftaran. Sekira pukul 16.40 WIB Ayu masuk ruang bersalin, dan pada pukul 18.20 WIB Ayu melahirkan dengan cara Caesar, dan bayi perempuan seberat tiga kilo gram lahir dengan selamat.

Terkait dengan masalah tersebut, Kepala Puskesmas Tamanjaya Lilis Herlina yang dihubungi lewat telepon menuturkan, pihaknya akan menindak lanjuti masalah tersebut. Dan katanya, karena sistem zonasi pasien tersebut harus dirujuk ke RSUD Palabuanratu, namun karena keluarga pasien menolak ahirnya di rujuk ke RSUD Jampangkulon.

Baca juga:  Delapan Ribu Massa Padati Polda Jabar, Ketua GMBI: Desak Kapolda Ganti Kapolres Karawang

“Ini terjadi karena miskomunikasi antara pihak keluaga dengan tenaga kesehatan kami. Memang saat itu keluarga pasien meminta diantar ke RSUD Jampangkulo, tidak sampai ke UGD,” tuturnya.

Surat Pernyataan Bermaterai.| ist

Lebih lanjut kata Lilis, masalah miskomunikasi tersebut sudah diklarifikasi dan pihak keluarga pasien pun sudah membuat surat pernyataan tertulis bermaterai.

Pos terkait