Pelajar Terkena Sabetan Celurit di Kota Sukabumi

Benda ini yang diunakan oknum pelajar untuk tawuran.| istimewa

LINGKARPENA.ID | Aksi tawuran pelajar kembali pecah di Kota Sukabumi dan satu pelajar menjadi korban akibat terkena sabetan senjata tajam jenis celurit. Peristiwa tersebut terjadi pada jumat (27/5) kemarin.

Pihak kepolisian berhasil mengamankan empat oknum pelajar sekolah yang diduga terlibat aksi tawuran penganiayaan dan pengeroyokan, pada Minggu 28 Mei 2023.

Dari tangan para pelaku Polisi berhasil menyita dan mengamankan sejumlah senjata tajam yang diduga digunakan oleh salah satu pelajar untuk melukai korban pelajar lainnya.

Baca juga:  Jelang Nataru, Polres Sukabumi Kota Musnahkan Ribuan Botol Miras dan Knalpot Brong

“Dalam kasus dugaan penganiayaan ini kami berhasil mengamankan 4 pelajar,” jelas Kapolsek Gunungpuyuh, AKP Maulana Arif, Senin (29/5/2023).

Dijelaskan Maulana Arif, dalam kasus ini kepolisian selain mengamankan para terduga pelaku juga turut mengamankan sejumlah barang bukti senjata tajam yang berhasil disita petugas dari para pelaku.

“Para ABH tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di unit Reskrim Polsek Gunungpuyuh,” tandasnya.

Baca juga:  Penerima BPNT dan PKH Ketiban Rezeki Lebaran dari Kemensos

Kronologis Kejadian

Diketahui sebelumnya, peristiwa duel antara terduga pelaku dan korban terjadi di depan salah satu panti asuhan di Jalan Brawijaya Kelurahan Sriwedari Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi.

Dijelaskan oleh Kapolsek, peristiwa pengeroyokan sendiri terjadi pada hari Jum’at (27/5/2023) kemarin sekitar pukul 22.00 wib.

Aksi kekerasan diduga berawal saat korban mengajak duel dengan terduga pelaku A melalui direct message Instagram, sehingga A mengajak beberapa terduga pelaku lainnya.

Baca juga:  Bawaslu Kota Sukabumi Gelar Rapat Pengelolaan dan Pelayanan Data Informasi Publik

Pelaku, untuk memenuhi tantangan korban hingga aksi kekerasan pun terjadi dan mengakibatkan korban mengalami luka sobek di bagian dada sebelah kiri dan telapak tangan.

Sementara dua orang teman terduga pelaku yang saat itu menyaksikan aksi kekerasan, kemudian menghentikan aksi pelaku setelah melihat korban terluka. Kemudian dia membawa korbanke RSUD R Syamsudin, SH.

Pos terkait